Konsumsi suplemen Multivitamin aman gak ya? Suplemen Multivitamin yang
bagus apa ya? Takaran Konsumsu Suplemen Multivitamin berapa ya? Well,
Inilah Cara Aman Konsumsi Suplemen Multivitamin yang akan dibahas secara
lengkap oleh Tourworldinfo Community. Dua hasil riset yang diumumkan
beberapa hari terakhir ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan
konsumsi suplemen vitamin. Perlukah kita mengasupnya? Vitamin dan
mineral mana saja yang paling beresiko? Bagaimana memilih yang paling
aman?
Kebanyakan orang menganggap suplemen multivitamin bagus untuk tubuh.
Pihak industri bahkan menyebutnya sebagai "asuransi" untuk mereka yang
memiliki pola makan kurang sehat.
Banyak orang tidak menyadari bahwa dalam makanan yang kita asup sudah
tersedia cukup vitamin dan mineral. Bahkan makanan dan minuman dalam
kemasan, termasuk yang tergolong junk food juga sering diperkaya dengan
nutrisi sebagai nilai tambah. Karena itu risikonya untuk menderita
kelebihan vitamin menjadi sangat besar jika kita masih menambahnya
dengan berbagai suplemen vitamin.
"Hasil-hasil penelitian membuktikan suplemen ternyata tidak seaman yang
diklaim oleh industri," kata David Schardt, ahli nutrisi dari Center for
Science in the Public Interest.
Awal minggu ini sebuah studi yang melibatkan lebih dari 40.000 wanita
lanjut usia menemukan tingginya risiko kematian pada mereka yang
mengonsumsi suplemen harian, termasuk multivitamin, asam folat, zat
besi, dan tembaga.
Penelitian lainnya menunjukkan, pria yang mengonsumsi vitamin E dosis
tinggi, sekitar 400 unit sehari, selama lima tahun beresiko tinggi
menderita kanker prostat.
Pada dasarnya belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai khasiat
multivitamin dalam menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, atau
penyakit kronik lainnya.
Selain itu studi yang menunjukkan risiko kesehatan pada orang yang
kekurangan vitamin tertentu oleh para pakar dianggap keliru. Memenuhi
kekurangan vitamin atau mineral agar mencukupi kebutuhan harian berbeda
dengan menambahkan melebihi kadar yang direkomendasikan.
Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin adalah
mengonsumsi makanan yang secara alami mengandung vitamin. "Bahan pangan
bukan hanya mengandung vitamin dan mineral, tapi juga serat dan
kandungan lain yang menyehatkan," kata Jody Engel, ahli nutrisi.
Bila kita mendapatkan vitamin dari bahan pangan alami, mustahil akan terjadi kelebihan vitamin atau mineral.
Siapa yang membutuhkan Suplemen Multivitamin?
Schardt menjelaskan, memang ada beberapa orang yang memerlukan suplementasi, yakni:
- Wanita pasca menopause yang memerlukan vitamin D dan kalsium untuk melindungi tulang.
- Wanita yang merencanakan kehamilan memerlukan folat untuk mencegah cacat lahir.
- Orang berusia di atas 50 tahun dan menganut vegetarian memerlukan vitamin B12.
- Ibu hamil memerlukan tambahan zat besi.
- Ibu yang menyusui mungkin memerlukan kalsium dan vit D.
Jika Anda memang membutuhkan suplemen, berhati-hatilah pada kualitasnya.
Consumerlab.com, perusahaan yang meneliti suplemen belum lama ini
mempublikasikan hasil penemuannya yang menyebutkan 1 dari 4 suplemen
tidak mengandung zat yang dituliskan dalam kemasannya.
Mereka juga menegaskan bahwa harga yang mahal bukan garansi kualitas
suplemen yang baik. Perhatikan juga ada tidaknya sertifikasi keamanan
dari lembaga berwenang, misalnya BPOM.
Berikut adalah tips aman mengonsumsi suplemen:
- Buatlah sederhana. Makin banyak kandungan yang terdapat dalam suplemen
kombo, makin besar kemungkinannya jumlahnya tidak tepat.
- Menurut para ahli dari The Office of Dietary Suplemen, bila
memungkinkan pilih suplemen kombo yang spesifik dengan usia dan jenis
kelamin Anda. Multivitamin biasanya mengandung sedikit zat besi dan
vitamin untuk orang lanjut usia biasanya mengandung lebih banyak kalsium
dan vitamin D.
- Konsumsi vitamin D saat makan malam. Studi menunjukkan penyerapan
nutrisi ini jauh lebih baik bila dikonsumsi bersama makan besar dan
lebih banyak lemak.
- Waspada suplemen vitamin K karena bisa mempercepat penyumbatan
pembuluh darah dan bisa mengganggu obat-obatan penyakit jantung dan
pengencer darah.
- Perokok dan mantan perokok disarankan menghindari multivitamin yang
mengandung beta karoten atau vitamin A. Dua studi ilmiah menunjukkan
vitamin ini meningkatkan risiko kanker paru.
- Untuk pasien kanker, vitamin C dan E akan mengurangi efektivitas kemoterapi.
- Orang yang akan melakukan tindakan operasi harus memberitahu dokternya
jika mengonsumsi suplemen vitamin karena beberapa jenis vitamin bisa
menyebabkan perdarahan dan mengganggu anestesi.